Berita Utama

PAGELARAN WAYANG KULIT

Dilihat : 493 Kali, Updated: Senin, 12 Agustus 2024
PAGELARAN WAYANG KULIT

**Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan Peringatan Bulan Muharram 1446 H dan HUT RI ke-79 di Desa Bangsa**

 

Bangsa, 6 Agustus 2024 – Dalam rangka memperingati bulan Muharram 1446 H dan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79, Desa Bangsa, Kecamatan Kebasen, menggelar pagelaran wayang kulit yang berlangsung di lapangan desa setempat pada Rabu, 6 Agustus 2024. Acara ini dibuka oleh Kepala Desa Bangsa, Bapak Kuat Sugiyo, yang turut menyampaikan apresiasinya atas semangat warga dalam melestarikan budaya tradisional.

 

Pagelaran wayang kulit ini menghadirkan empat dalang lokal kebanggaan Desa Bangsa, yaitu Dalang Hartoyo, Dalang Cithut Turmanto, Dalang Dasim Sutino, dan Dalang Kasdan. Masing-masing dalang menampilkan kepiawaiannya dalam mendalang, menyajikan lakon-lakon yang sarat akan nilai-nilai moral dan kearifan lokal.

 

Sebelum pagelaran wayang dimulai, suasana semakin meriah dengan penampilan Grup Karawitan Sekar Gading yang beranggotakan ibu-ibu PKK Desa Bangsa. Penampilan mereka berhasil menghangatkan suasana dengan alunan gamelan yang khas, mengiringi semangat dan antusiasme warga yang telah berkumpul sejak sore hari.

Antusias warga Desa Bangsa menyeksikan wayang kulit

Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh masyarakat Desa Bangsa. Banyak warga yang datang bersama keluarga untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit yang menjadi bagian dari tradisi dan kebudayaan Jawa. Selain sebagai hiburan, pagelaran ini juga menjadi momen untuk mempererat kebersamaan dan kekompakan warga desa.

 

Pagelaran wayang kulit ini berlangsung hingga larut malam dan diakhiri dengan tepuk tangan meriah dari para penonton yang terkesan dengan penampilan para dalang. Warga yang hadir tampak puas dan berharap agar kegiatan semacam ini dapat menjadi agenda rutin setiap tahunnya, khususnya dalam memperingati hari-hari besar keagamaan dan nasional.

 

Dengan suksesnya acara ini, diharapkan pagelaran wayang kulit dapat terus dilestarikan sebagai warisan budaya yang membanggakan, sekaligus menjadi ajang refleksi dan perenungan atas nilai-nilai kebangsaan di tengah perayaan bulan Muharram dan HUT RI ke-79.

Related Posts

Komentar